Uang Dana Desa Rp 131 Juta di Toba Dirampok Komplotan Bandit Palembang, 3 Pelaku Diringkus
Uang Dana Desa Rp 131 Juta di Toba Dirampok Komplotan Bandit Palembang, 3 Pelaku Diringkus
TOBA - Dua perangkat Desa di Desa Aek Unsim, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatera Utara menjadi korban komplotan bandit asal Palembang, Sumatera Selatan.
Uang dana Desa sebesar Rp 130 juta yang baru saja diambil dari bank Sumut cabang Balige hilang dicuri dari dalam mobil yang mereka kendarai.
Saat kejadian, uang tunai itu ditinggal di dalam mobil. Sementara dua perangkat Desa ini masuk ke dalam toko elektronik untuk membeli laptop.
Dari rekaman CCTV, peristiwa ini terjadi pada 3 Oktober lalu di Jalan Lintas Tarutung, Kelurahan Sangkar Nihuta Soposurung, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba atau tepatnya di Parkiran CV. Visi Printing.
Awalnya, seorang pelaku berjalan kaki melewati mobil yang membawa uang tunai dan ditinggal masuk ke dalam toko.
Tak lama kemudian ia berbalik ke arah mobil, lalu masuk mengambil uang tunai.
Setelah itu ia pun langsung kabur dibonceng pelaku lainnya menggunakan sepeda motor yang disiagakan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, pelaku ada tiga orang yakni Hamdi Zulfahmi, Reza Nopriansyah dan Nurhasan.
Mereka ditangkap di berbagai daerah diantaranya Jakarta.
Pelaku Hamdi Zulfahmi (41) warga Jalan Pahlawan Kelurahan Juajua, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Propinsi Sumatera Selatan berperan sebagai eksekutor mengambil uang dan laptop dari dalam mobil perangkat Desa yang membawa uang tunai dana Desa.
Dia ditangkap Polisi di Bandara Internasional Soekarno Hatta saat berusaha melarikan diri pada Selasa (7/11/2023) lalu.
Darinya didapat barang bukti diantaranya berupa uang tunai sebesar Rp 1,4 juta sisa kejahatan.
"Peran tersangka Hamdi merupakan eksekutor. Dia yang mengambil uang dana Desa sebesar Rp 131 di dalam mobil,"kata Kombes Sumaryono, Sabtu (25/11/2023).
Reza Nopriansyah (29) warga Jalan Yusuf Aunge Dekane, Kelurahan Juajua, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta saat berusaha melarikan diri pada 7 November.
Reza berperan sebagai joki atau orang yang membawa sepeda motor saat eksekusi Hamdi mengambil uang di dalam mobil.
Barang bukti uang Rp 1,2 juta, sepeda motor Honda Vario beserta pakaian yang digunakan saat beraksi turut diamankan.
Lalu Nurhasan (36) warga Jalan Ishak Niki Gang Melati, Kelurahan Kota Raya, Kecamatan Kota Raya, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan ditangkap
Kecamatan Kayu Agung, Sumsel.
Dia berperan sebagai orang yang memantau situasi ketika Hamdi dan Reza beraksi.
Darinya, uang sisa kejahatan sebesar Rp 400 ribu diamankan beserta sepeda motor dan pakaian.
Uang sebesar Rp 130 juta dibagi rata oleh empat pelaku, masing-masing sekitar Rp 32 juta untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumaryono menjelaskan, para pelaku merupakan spesialis penjahat pecah kaca mobil antar lintas Provinsi dan Negara.
Ketika beraksi mereka kerap mempersiapkan dua sepeda motor, pecahan busi bekas dan berbagai peralatan lainnya.
Mereka juga kerap berpindah-pindah Provinsi selama 3-4 Minggu untuk mencari target.
Sasaran mereka ialah orang-orang yang baru keluar dari bank, kemudian diikuti. Ketika lengah dan uang ditinggal, barulah beraksi dengan pecah kaca mobil dan sebagainya.
"Dalam beraksi, komplotan tersebut melakukan perjalanan menelusuri Kota dan Propinsi di Sumatera dalam waktu 3 - 4 Minggu." (*)
Sumber Nusantaraterkini.co
TOBA - Dua perangkat Desa di Desa Aek Unsim, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatera Utara menjadi korban komplotan bandit asal Palembang, Sumatera Selatan.
Uang dana Desa sebesar Rp 130 juta yang baru saja diambil dari bank Sumut cabang Balige hilang dicuri dari dalam mobil yang mereka kendarai.
Saat kejadian, uang tunai itu ditinggal di dalam mobil. Sementara dua perangkat Desa ini masuk ke dalam toko elektronik untuk membeli laptop.
Dari rekaman CCTV, peristiwa ini terjadi pada 3 Oktober lalu di Jalan Lintas Tarutung, Kelurahan Sangkar Nihuta Soposurung, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba atau tepatnya di Parkiran CV. Visi Printing.
Awalnya, seorang pelaku berjalan kaki melewati mobil yang membawa uang tunai dan ditinggal masuk ke dalam toko.
Tak lama kemudian ia berbalik ke arah mobil, lalu masuk mengambil uang tunai.
Setelah itu ia pun langsung kabur dibonceng pelaku lainnya menggunakan sepeda motor yang disiagakan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, pelaku ada tiga orang yakni Hamdi Zulfahmi, Reza Nopriansyah dan Nurhasan.
Mereka ditangkap di berbagai daerah diantaranya Jakarta.
Pelaku Hamdi Zulfahmi (41) warga Jalan Pahlawan Kelurahan Juajua, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Propinsi Sumatera Selatan berperan sebagai eksekutor mengambil uang dan laptop dari dalam mobil perangkat Desa yang membawa uang tunai dana Desa.
Dia ditangkap Polisi di Bandara Internasional Soekarno Hatta saat berusaha melarikan diri pada Selasa (7/11/2023) lalu.
Darinya didapat barang bukti diantaranya berupa uang tunai sebesar Rp 1,4 juta sisa kejahatan.
"Peran tersangka Hamdi merupakan eksekutor. Dia yang mengambil uang dana Desa sebesar Rp 131 di dalam mobil,"kata Kombes Sumaryono, Sabtu (25/11/2023).
Reza Nopriansyah (29) warga Jalan Yusuf Aunge Dekane, Kelurahan Juajua, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta saat berusaha melarikan diri pada 7 November.
Reza berperan sebagai joki atau orang yang membawa sepeda motor saat eksekusi Hamdi mengambil uang di dalam mobil.
Barang bukti uang Rp 1,2 juta, sepeda motor Honda Vario beserta pakaian yang digunakan saat beraksi turut diamankan.
Lalu Nurhasan (36) warga Jalan Ishak Niki Gang Melati, Kelurahan Kota Raya, Kecamatan Kota Raya, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan ditangkap
Kecamatan Kayu Agung, Sumsel.
Dia berperan sebagai orang yang memantau situasi ketika Hamdi dan Reza beraksi.
Darinya, uang sisa kejahatan sebesar Rp 400 ribu diamankan beserta sepeda motor dan pakaian.
Uang sebesar Rp 130 juta dibagi rata oleh empat pelaku, masing-masing sekitar Rp 32 juta untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumaryono menjelaskan, para pelaku merupakan spesialis penjahat pecah kaca mobil antar lintas Provinsi dan Negara.
Ketika beraksi mereka kerap mempersiapkan dua sepeda motor, pecahan busi bekas dan berbagai peralatan lainnya.
Mereka juga kerap berpindah-pindah Provinsi selama 3-4 Minggu untuk mencari target.
Sasaran mereka ialah orang-orang yang baru keluar dari bank, kemudian diikuti. Ketika lengah dan uang ditinggal, barulah beraksi dengan pecah kaca mobil dan sebagainya.
"Dalam beraksi, komplotan tersebut melakukan perjalanan menelusuri Kota dan Propinsi di Sumatera dalam waktu 3 - 4 Minggu." (*)
Sumber Nusantaraterkini.co
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Uang Dana Desa Rp 131 Juta di Toba Dirampok Komplotan Bandit Palembang, 3 Pelaku Diringkus"